Aceh Singkil Mencekam, Satu Gereja Dibakar, 2 Tewas

Aceh Singkil Mencekam, Satu Gereja Dibakar, 2 Tewas  

Selasa, 13 Oktober 2015 | 17:14 WIB
Aceh Singkil Mencekam, Satu Gereja Dibakar, 2 Tewas  
ANTARA/Zainuddin MN
TEMPO.COLhokseumawe - Keributan soal agama terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Kali ini, satu gereja dibakar massa dan dua orang meninggal dunia akibat bentrokan dua kelompok massa yang berbeda agama.

Pendeta Erde Berutu mengatakan massa, dengan berbagai jenis kendaraan bak terbuka yang diperkirakan berjumlah 700 orang, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa, 13 Oktober 2015, mendatangi Gereja HKI Deleng Lagan, Kecamatan Gunung Meriah.

BACA JUGA
Ibu dan Anak Dibunuh di Cakung, Polisi: Pelakunya Adalah...

Kata Menteri Khofifah, Batu Akik Turunkan Angka Perceraian


Massa, yang diduga berasal dari daerah sekitar gereja, membakar rumah ibadah umat Nasrani itu. Setelah membakar Gereja HKI, massa menuju sebuah gereja lagi yang terpaut 10 kilometer dari Gereja HKI, yaitu Gereja GKPPD Danggurun, Kecamatan Simpang Kanan.

Sesampainya di sana, massa tidak leluasa membakar karena sudah ada blokade dari petugas TNI dan Polri. Namun entah lewat mana, ada tiga orang yang lolos. Saat itulah terjadi bentrok dengan masyarakat Kristen.

"Saya mendengar informasi, satu orang kita, Islam, meninggal," kata Pendeta Ende Berutu kepada Tempo, Selasa, 13 Oktober 2015. Situasi semakin mencekam, menyusul sweeping dari massa dan masyarakat di lintasan desa yang mayoritas Muslim.

SIMAK PULA
Soal Ide Bela Negara, Fadli Zon: Nangani Asap Aja Enggak Beres!
Tragedi Mina, Politikus PKB: Orang Masih Hidup Ditumpuk Mayat


Kejadian terakhir, seorang sopir mobil tangki minyak sawit beragama Kristen, yang baru kembali dari Medan ke Singkil, terkena razia masyarakat di Jembatan Desa Buluh Seuma, Kecamatan Suro. Sopir itu, kata Ende, dikabarkan meninggal.

Pendeta Ende menggambarkan suasana sangat mencekam di kawasan itu. Dia mendapat informasi, massa tersebut bukan saja dari Singkil, tetapi  juga dari kabupaten tetangga, yaitu Aceh Selatan.

Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berupaya meminta konfirmasi ke bagian humas Pemerintah Daerah Singkil, begitu juga dengan kelompok massa. Namun, sejauh ini belum ada respons dari pihak terkait.

IMRAN M.A
sumber http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/13/058709127/aceh-singkil-mencekam-satu-gereja-dibakar-2-tewas

Bupati Aceh Singkil Dituding Restui Pembakaran Gereja

akarta - Setara Institute mengecam keras dan mengutuk tindakan pembakaran dan penyerangan Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) di Aceh Singkil pada Selasa (13/10).
Setara Institute menilai penyerangan gereja HKI dan Ancaman terhadap puluhan gereja lainnya yang terjadi di Aceh Singkil, adalah pelanggaran HAM serius yang diprakarsai oleh negara, yang direpresentasikan oleh Bupati Aceh Singkil Sapriadi.
"Penyerbuan oleh ribuan orang tersebut dilakukan atas restu dan berdasarkan keputusan Bupati Sapriadi yang didukung oleh pejabat daerah lainnya untuk membongkar gereja-gereja, yang menurutnya merupakan kesepakatan yang dilakukan pada tahun 1979," ujar Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani kepada Beritasatu.com, Selasa (13/10).
Sebenarnya, kata Ismail selain kesepakatan tersebut, terdapat Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh 25/2007 tentang Pedoman Pendirian Rumah Ibadah, yang muatannya sangat diskriminatif dan kemudian dijadikan dalih penyerangan. Dengan alasan yang sama, lanjutnya pada Mei 2012 sebanyak 20 tempat ibadah di Singkil juga ditutup oleh warga.
"Apapun dalil para pejabat daerah, penyerangan tempat ibadah adalah bentuk pelanggaran HAM dan pelanggaran hak konstitusional warga negara. Produk hukum yang menjadi dasar penyerangan juga merupakan bentuk pelanggaran HAM (violation by rule) karena mengandung muatan diskriminatif dan bertentangan dengan UU dan UUD Negara RI 1945," jelas Ismail.
Lebih lanjut, Dosen Hukum Tata Negara di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengungkapkan Setara Institute mengecam keras peristiwa penyerangan terhadap tempat ibadah. Setara Institute juga berduka cita atas meninggalnya 1 orang warga dan yang mengalami luka-luka akibat penyerangan tersebut.
"Setara Institute menyayangkan institusi kepolisian yang justru tunduk pada anarkisme massa. Tidak bisa Polri beralasan kekurangan aparat, karena kabar penyerangan ini sudah beredar sehari sebelumnya. Kegagalan aparat kepolisian menuntut pertanggungjawaban," tegas Ismail.
Kapolri, katanya harus memastikan adanya sanksi bagi Kapolda Aceh dan Kapolres Aceh Singkil yang lalai menjalankan tugas melindungi warga negara.
Setara Institute juga mengingatkan, bahwa peristiwa di Aceh Singkil bukanlah bentrok seperti yang disampaikan oleh Kapolri, tetapi penyerangan warga atas dasar hasutan para penyelenggara pemerintahan daerah dan didasarkan pada keputusan seorang Bupati.
"Setara Institute menyimpulkan, berulangnya peristiwa penyerangan tempat ibadah di Aceh adalah karena kegagalan kepemimpinan Zaini Abdullah dalam mengelola keberagaman di Aceh. Politik penyeragaman atas nama mayoritas dan Islam telah menghalalkan berbagai tindakan kekerasan di Aceh, termasuk penyerangan tempat ibadah," pungkas Ismail.
Yustinus Paat/FQ

Pendaftaran Ujian Nasional Perbaikan

Pendaftaran Ujian Nasional Perbaikan

UN Perbaikan adalah ujian nasional yang diselenggarakan untuk peserta didik pada jenjang SMA/MA/SMAK/SMTK, SMK/MAK, dan Program Paket C tahun pelajaran 2014/2015 yang mencapai nilai UN kurang dari atau sama dengan 55.0 (lima puluh lima koma nol).
UNP diperuntukkan hanya bagi siswa yang berkeinginan untuk memperbaiki nilai tersebut.

lowongan kerja Guru


DIBUTUHKAN SEGERA!!

KRITERIA...
1. Tenaga pengajar yang Berkualitas mencintai dunia pendidikan
2. Pengalaman min. 1tahun mengajar
3. Pendidikan S1 Teknik Informatika/ Sistem Informasi
4. Memiliki Akta IV lebih diutamakan
4. Menguasai Hardware dan Software dan instalsi PC
5. Menguasai Jaringan Komputer Min Jaringan LAN
6. Menguasai Min Instalasi Instalasi Linux

SURAT LAMARAN DIANTAR LANGSUNG KE..
YAYASAN POLYTECHNIK MEDAN
SMK HARVARD
Jl. Tuar Indah No. 131 Griya Martubung – Kec. Medan Labuhan.
Telp. 061 6859463
Kota Medan

Diberdayakan oleh Blogger.